WANITA BAGAIKAN “KACA”…

Bismillah…

” Kelembutan Menghadapi
Seorang Istri ”

Kelembutan merupakan kunci
utama menghadapi wanita
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda
ِﺮْﻳِﺭﺍﻮَﻘْﻟﺎِﺑ ْﻖَﻓْﺭِﺍ
“Lembutlah kepada kaca-kaca
(maksudnya para wanita)” (HR
Al-Bukhari V/2294 no 5856,
Muslim IV/1811 no 2323, An-
Nasa’i dalam Sunan Al-Kubro
VI/135 no 10326 dan ini adalah
lafal An-Nasa’i)

Berkata Ibnu Hajar, “Al-
Qowarir plural (kata jamak)
dari singular (kata tunggal)
Qoruroh yang artinya adalah
kaca…berkata Romahurmuzi,
“Para wanita dikinayahkan
dengan kaca karena lembutnya
mereka dan lemahnya mereka
yang tidak mampu untuk
bergerak gesit. Para wanita
disamakan dengan kaca karena
kelembutan, kehalusan, dan
kelemahan tubuhnya”…yang
lain berkata bahwasanya para
wanita disamakan dengan kaca
karena begitu cepatnya
mereka berubah dari ridho
menjadi tidak ridho dan tidak
tetapnya mereka (mudah
berubah sikap dan pikiran)
sebagaimana dengan kaca yang
mudah untuk pecah dan tidak
menerima kekerasan” (Fathul
Bari X/545)

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin,
“…Sebuah kata yang engkau
ucapkan bisa menjadikannya
menjauh darimu sejauh bintang
di langit, dan dengan sebuah
kata yang engkau ucapkan bisa
menjadikannya dekat hingga di
sisimu” (Asy-Syarhul Mumti’
XII/385)

Berkata Al-Qodhi ‘Iyadh, “Para
wanita disamakan dengan kaca
karena lemahnya hati
mereka” ( Masyariqol Anwaar
II/177).

Demikianlah…Allah
telah menciptakan wanita
dengan penuh kelembutan dan
kelemahan. Hati mereka lemah
sehingga sangat perasa. Mudah
tersinggung…namun senang
dipuji. Mudah berburuk
sangka…mudah cemburu…
mudah menangis…demikianlah
wanita.
Sikap para wanita begitu cepat
berubah terhadap sikap suami
mereka…terkadang hari ini
ridho dengan sikap suaminya…
besok hari marah dan tidak
ridho…, apalagi jika sang suami
melakukan kesalahan….!!!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
ْﺕَﺃَﺭ َّﻢُﺛ َﺮْﻫَّﺪﻟﺍ َّﻦُﻫﺍَﺪْﺣِﺇ ﻰَﻟِﺇ َﺖْﻨَﺴْﺣَﺃ ْﻮَﻟ
ٌﻂَﻗ ﺍًﺮْﻴَﺧ َﻚْﻨِﻣ ُﺖْﻳَﺃَﺭ ﺎَﻣ ْﺖَﻟﺎَﻗ ﺎًﺌْﻴَﺷ َﻚْﻨِﻣ
“Seandainya engkau berbuat
baik pada salah seorang istri-
istrimu sepanjang umurmu
kemudian dia melihat suatu
(yang tidak disukainya) darimu
maka ia akan berkata, “Aku
sama sekali tidak pernah
kebaikan darimu” (HR Al-
Bukhari I/19 no 29 dan Muslim
II/626 no 907)

Basa-basi sangat diperlukan
dalam menghadapi wanita
Hendaknya seorang suami
pandai bersiasat dan
berstrategi dalam bergaul
dengan istrinya hingga menarik
hatinya.
Berkata Ibnu Hajar, “Hadits ini
menunjukan akan
dianjurkannya untuk berbuat
mujamalah (berbasa-basi)
untuk menarik hati para
wanita dan melembutkan hati
mereka. Hadits ini juga
menunjukan siasat dalam
menghadapi wanita yaitu
dengan memaafkan mereka
serta sabar dalam menghadapi
kebengkokan mereka. Dan
barangsiapa yang berharap
selamatnya para wanita dari
kebengkokan maka ia tidak
akan bisa mengambil manfaat
dari mereka, padahal seorang
pria pasti membutuhkan
seorang wanita yang ia merasa
tentram bersamanya dan
menjalani hidup bersamanya.
Seakan-akan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Tidaklah sempurna
menikmati (bersenang-senang)
dengan seorang wanita kecuali
dengan bersabar
menghadapinya” (Fathul Bari
IX/254)

Berkata Imam An-Nawawi,
“Hadits ini menunjukan sikap
berlemah lembut terhadap
para wanita, bersikap baik
kepada mereka, sabar
menghadapi bengkoknya
akhlak mereka, sabar
menghadapi lemahnya akal
mereka, dan dibencinya
menceraikan mereka tanpa
ada sebab, serta janganlah
berharap lurusnya seorang
wanita” (Al-Minhaj X/57)

Oleh karena itu sikap basa-basi
dihadapan wanita sangatlah
diperlukan untuk
menundukannya, bahkan hal ini
disunnahkan sebagaimana
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam
ْﺩِﺮُﺗ ْﻥِﺇ َﻚَّﻧَﺃَﻭ ٍﻊَﻠِﺿ ْﻦِﻣ ْﺖَﻘِﻠُﺧ َﺓَﺃْﺮَﻤْﻟﺍ َّﻥِﺇ ﻵََﺃ
ﺎَﻬِﺑ ْﺶِﻌَﺗ ﺎَﻫِﺭﺍَﺪَﻓ ﺎَﻫْﺮِﺴْﻜَﺗ ﺎَﻬَﺘَﻣﺎَﻗِﺇ
“Ketahuilah bahwasanya
wanita diciptakan dari tulang
rusuk, dan jika engkau ingin
untuk meluruskannya maka
engkau akan mematahkannya,
oleh karenya barbasa-basilah
niscaya engkau akan bisa
menjalani hidup
dengannya” (HR Al-Hakim di Al-
Mustadrok IV/192 no 7333, Ibnu
Hibban (Al-Ihsan IX/485)

Leave a comment